Salam Sukses

Kehidupan Sementara Akhirat Selamanya

Wednesday, April 22, 2020

Ciri Air Minum Tercemar

Ciri Air Minum Tercemar - Sumber air minum seperti air keran, galon maupun kita merebusnya sendiri dari sumur / PAM tentulah harus air yang layak dan tidak tercemar. Hal ini karena kontaminasi zat kimia berbahaya juga dapat terjadi pada sumber air yang biasa kita gunakan sehari - hari sehingga kita juga harus lebih waspada.

Ciri Air Minum Tercemar

Terlebih lagi setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa sekitar 2 miliar lebih orang di dunia mengkonsumsi air minum yang sebenarnya tidak layak karena tercemar bahan - bahan berbahaya.

Karenanya kita harus mengetahui bagaimana ciri air yang tercemar dan bahaya jika mengkonsumsinya. Umumnya air minum yang kita gunakan sehari - hari dari berbagai sumber apabila sudah tercemar maka akan menampakkan ciri yang dapat kita ketahui.

Akan tetapi untuk jenis air minum kemasan maupun air minum isi ulang (galon) harus melewati proses penyaringan atau penyulingan yang ketat. Tujuannya tentu adalah untuk mengurangi bahaya penyakit yang ditularkan oleh mikroba yang sangat mungkin terkandung dalam air. Adapun ciri air yang telah tercemar yang harus kita waspadai adalah sebagai berikut :

Ciri Air Minum Tercemar

1. Pada proses penyulingan air terlihat keruh, seperti yang kita ketahui bahwa air yang bening merupakan ciri awal air tersebut layak dikonsumsi dan ciri ini dapat kita ketahui dengan melihatnya secara langsung. Air yang berwarna keruh biasanya disebabkan karena sejumlah partikel mikroba yang tidak dapat dilihat secara kasat mata.

2. Baik itu air minum isi ulang, air minum kemasan, atau air minum langsung dari keran apabila sudah memiliki rasa yang aneh maka air tersebut dipastikan sudah tercemar. Sebelum mencicipinya kita dapat mencium aromanya lebih dulu, hal ini karena mineral yang terkontaminasi dengan senyawa kimia dapat menghasilkan aroma tertentu.

Apabila semakin banyak senyawa organik sintetis dalam air yang tertinggal maka air akan memiliki rasa yang aneh dan berbau. Umumnya hal ini terjadi karena air terkontaminasi oleh unsur logam seperti arsenik, kromium atau timbal. Air minum seperti ini sebaiknya tidak untuk Anda konsumsi.

3. Air minum dari keran maupun sumber lain apabila meninggalkan noda atau bercak pada benda yang bersentuhan dengannya maka air tersebut sudah terkontaminasi. Hal ini umumnya terjadi pada sumber air minum keran, perhatikan apakah air meninggalkan warna seperti hijau kebiruan. Hal ini menjadi indikasi air tersebut telah terkontaminasi oleh senyawa seperti tembaga atau zat klorin. Dalam kadar yang tinggi, kontaminasi tembaga dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti anemia, masalah pencernaan hingga bahkan kerusakan hati dan ginjal.
, ,

Tuesday, April 14, 2020

Pengaruh Temperatur Terhadap Kekerasan Material

Pengaruh Temperatur Terhadap Kekerasan Material - Setiap material yang ada di bumi ini mempunyai satu sifat yaitu kekerasan. Kekerasan ini merupakan kemampuan dari permukaan suatu material dalam menahan penetrasi gaya dari luar.

Pengaruh Temperatur Terhadap Kekerasan Material

Hal ini dapat membuatnya berdeformasi plastis. Nilai kekerasan ini dapat kita ketahui dengan mengukurnya menggunakan alat yaitu hardness tester. Alat ini mampu mengukur tingkat kekerasan dari suatu benda.

Sedangkan temperatur sendiri adalah ukuran kalor yang terkandung dalam udara sekitar maupun dalam material itu sendiri. Temperatur akan sangat berpengaruh penting dalam penentuan kekerasan dari suatu material.

Pengaruh Temperatur Terhadap Kekerasan Material

Sebab saat temperaturnya berubah maka perubahan struktur butiran di dalam material itu sendiri juga akan berubah. Tentu saja perubahan struktur ini dapat mengakibatkan perubahan sifat mekanis dari suatu material. Salah satunya sifat mekanis yang terpengaruhi adalah perubahan sifat kekerasannya.

Semakin tinggi temperatur yang diberikan pada saat perlakuan panas terhadap suatu material, maka kekerasan yang dimilikinya akan semakin berkurang. Hal yang sama juga berlaku untuk sebaliknya apabila temperatur dari suatu material semakin rendah.

Hal ini membuat kekerasan yang dimilikinya juga akan semakin bertambah. Kedua hal ini sama - sama disebabkan karena adanya perubahan struktur yang dialami ketika terjadi perubahan temperatur.
Apabila temperatur semakin tinggi, maka struktur butir yang dimiliki oleh material akan merenggang dan cenderung untuk terlepas dari ikatannya. Hal ini akan menyebabkan struktur butir akan semakin lunak dan mudah dibentuk.

Sedangkan apabila suatu material berada pada kondisi temperatur yang lebih rendah maka struktur butirnya akan cenderung merapat. Dengan begitu tentunya tidak akan ada ruang kosong yang terjadi, sehingga molekul sulit bergerak dan berdeformasi.

Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa apabila semakin tinggi temperatur dari suatu material, maka sifatnya akan semakin lunak dan apabila semakin rendah, temperatur dari suatu material, maka semakin keras sifatnya. Dengan mengatur suhu dan penerapan suhu pada material kita juga dapat mengatur dan memperkirakan tingkat kekerasan dari material tersebut.