Kehidupan Sementara Akhirat Selamanya

Monday, March 9, 2020

Bahaya Amonia Bagi Kesehatan

Bahaya Amonia Bagi Kesehatan - Amonia atau amonia adalah gas kimia dengan dengan rumus NH3. Karakteristik gas amonia adalah bening, tidak berwarna, tapi mengeluarkan bau menyengat. Amonia secara alami hadir di lingkungan sekitar yang dihasilkan dari sisa bahan organik pada tanah seperti tumbuhan, bangkai, dan kotoran hewan yang diurai oleh bakteri.


Tubuh manusia juga memproduksi “porsi” amonia yang alami sendiri setiap kali mencerna makanan. Saat sistem pencernaan memecah protein makanan, maka terbentuklah amonia yang nantinya akan diuraikan lebih lanjut menjadi urea.

Urea merupakan komponen organik terbanyak yang ada di dalam urine. hal ini merupakan salah satu alasan mengapa amonia memiliki ciri khas bau yang cukup menyengat. Selain bentuk murni yang berupa gas, terkadang Anda juga dapat menemukan produk amonia dalam bentuk padat atau cair, tergantung dari tujuan kegunaannya.

Berbagai produk rumah tangga yang mungkin sering Anda gunakan sehari-hari ternyata juga melepaskan gas amonia ke udara sekitar, diantaranya yaitu:

Pupuk

Ammonia yang digunakan dalam pupuk adalah sediaan cair. Saat disuntikkan ke dalam tanah, amonia cair akan menguap menjadi gas. Sekitar 80-90% gas amonia yang dilepaskan ke udara berasal dari pupuk pertanian.

Amonia dapat membantu untuk meningkatkan kadar pH pada tanah. Diantaranya yaitu untuk mematikan mikroorganisme yang berbahaya, sembari meningkatkan kadar nutrisi penting di dalam tanah untuk diserap tanaman.

Produk pembersih rumah tangga

Amonia adalah agen pembersih yang sangat efektif. Senyawa kimia ini sangat ampuh untuk membasmi kotoran atau noda yang berasal dari lemak hewani atau minyak nabati, seperti noda karena minyak goreng.

Produk pembersih rumah tangga seperti sabun pembersih kaca, pembersih bak mandi, sabun pel lantai, dan larutan pembersih toilet juga dibuat dengan campuran amonia. Tidak jarang, amonia juga banyak digunakan pada larutan untuk mencegah goresan pada kaca dan juga untuk badan mobil (polish wax)

Produk lainnya

Selain dalam pupuk dan produk pembersih, amonia juga cukup banyak ditemukan dalam berbagai produk komersial lainnya. Amonia juga digunakan dalam proses pembuatan plastik, kain tekstil, dan juga pewarna rambut.

Senyawa kimia ini juga banyak digunakan sebagai penstabil, penetral dan sekaligus sumber nitrogen dalam proses pengolahan air, limbah, produksi karet, kertas, obat-obatan serta industri makanan. Jumlah senyawa amonia yang ditambahkan ke dalam produk industri biasanya ber-konsentrasi cukup tinggi. Diantaranya yaitu mencapai sekitar 25%, sehingga dinilai bersifat korosif (penyebab kerusakan).

Apa bahaya gas amonia?

Risiko kesehatan yang disebabkan oleh amonia terutama paling berbahaya yaitu jika kita menerima paparan dalam jumlah yang berlebihan. Baik itu sekaligus banyak dalam satu waktu maupun sedikit demi sedikit tapi berkelanjutan. Amonia biasanya akan menimbulkan reaksi jika terjadi paparan terhadap kulit, mata, rongga mulut, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan yang memiliki lapisan lembab (mukus).

Bahaya Amonia Bagi Kesehatan

Pada saluran napas (terhirup)

Kebanyakan orang dapat dengan mudah terpapar amonia dalam dosis tinggi. Karena berat gas amonia lebih ringan dibandingkan dengan udara biasa di atmosfer. Ini memungkinkan gas amonia lebih cepat menguap dan terhirup ke dalam tubuh. Menghirup amonia dalam konsentrasi rendah dapat mengiritasi jalur napas sehingga menyebabkan batuk-batuk.

Namun dalam konsentrasi yang tinggi, gas amonia dapat berisiko menyebabkan luka bakar langsung pada saluran hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada saluran napas, yaitu berupa edema bronkiolus dan alveolar yang mengakibatkan sesak napas parah hingga gagal pernapasan.

Pada kontak kulit dan mata (sentuhan)

Sementara itu, paparan amonia dengan dosis yang rendah dalam bentuk gas atau cair langsung pada mata dan kulit akan menyebabkan iritasi (mata merah atau kulit ruam). Dalam dosis tinggi, paparan amonia cair pada kulit dapat menyebabkan cedera permanen dan luka bakar serius. Selain itu kontak dengan amonia cair juga dapat menyebabkan radang dingin (frostbite) pada kulit. Jika terkena atau terciprat ke mata, amonia dengan dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kerusakan penglihatan permanen (kebutaan).

Pada sistem pencernaan (tertelan)

Mual, muntah, dan sakit perut merupakan gejala umum setelah menelan amonia. Baik sengaja atau tidak. Pada kasus yang jarang, sengaja menelan konsentrat ammonia 5-10% akan menyebabkan luka bakar parah pada rongga mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan juga lambung.

Keracunan

Kadar amonia yang berlebihan dalam tubuh khususnya pada organ otak bisa menyebabkan gangguan kerja pada metabolisme tubuh. Hal ini khususnya berdampak buruk terhadap fungsi sel-sel dan saraf otak. Menelan amonia dalam jumlah banyak menyebabkan keracunan sistemik dengan gejala khas berupa kejang-kejang, dan bahkan bisa hingga koma.
, , , ,

No comments:

Post a Comment